Blog Of Visitor

Rabu, 03 Desember 2008

The History of Siap Selem

English Language
The History of Siap Selem
By Devita Sri Raihana
Is narrated the story Siap Selem (the Hen), he has the child of seven tails, that are smallest am named Doglagan because of not having the hair. Siap Selem asks his children to be very hard-working seek a living, until far to the side West the river. Suddenly rain descends swiftly, Siap Selem asks his children to take shelter under the big tree. Because for a long time rain in the area of mountains, so that cause and cannot be ignored again as the cause of his river to the flood, so that cause Siap Selem cannot with his children come back come home to the east of the river. Because the day has begun in the afternoon then Siap Selem thinks about spending the night now in the Meng Kuwuk house with-child him. In the middle of the dark and quiet night am ready A restless Glue thinks about his children because Meng Kuwuk is a kind of Animal that likes to prey on the chick. Siap Selem prepares the idea with his children, Siap Selem with his children flies head on halls that depend on the house ceiling, to Meng Kuwuk not His place. Apparently only six tails children Siap Selem that can fly onto bamboo halls that depend on the room, but Doglagan does not yet have the hair and cannot fly, Siap Selem tells Doglagan to sleep by the stone, while hiding to Meng Kuwuk if coming to not know the Doglagan place. During the night get worse Meng Kuwuk secretly investigate while carrying out surveillance of the place am ready A Glue of sleep. Because of hungry him Meng Kuwuk makes preparations to pounce on and seize Doglagan, but because of happy him the Meng Kuwuk feeling to get delicious food, is not known because of being wrong the Meng Kuwuk target ambushes the big stone that he thought Doglagan, so that cause Meng Kuwuk to cry as much as possible because his teeth fall. Meng Kuwuk regret very much and go to the forest. After the morning gazes at the dawn break i the east horizon is Siap Selem together his seven children again come home to the East of the river.
Balinese Language
Satua Siap Selem
olih Devita Sri Raihana
Ada tuturan satua Siap Selem, ia ngelah panak papitu, ane paling cerik doglagan, krana tusing ngelah bulu. Siap selem ngajak pianak-pianakne anteng ngalih amah, kanti joh ke dauh tukad. Saget ada ujan bales, Siap Selem ngajak panak-panak ipun mesayuban di beten punyan kayune gede. Krana mekelo pesan ujane di gunung, ento minab beneh pesan sane ngeranayang tukade blabar, ento mawinan Siap Selem ajak panak-panakne tusing bisa mulih ke dangin tukad. Santukan Raina Sampun sanja lantes Siap Selem ngelah pineh jagi nginep ring jumah Meng Kuwuk sareng panak-panakne. Ritatkala wengi Siap Selem meplisahan ngitungan panak-panakne santukan Meng Kuwuk ento buron sane demen ngamah panak siap. Siap Selem mepitungan ajak panak-panakne, Siap Selem ngajak panak-panakne makeber ka duur Ampike, apang Meng Kuwuk tusing bisa nawang tongos ipun. Buka nemnem panak-panak Siap Selem bisa makeber ka duur ampike, nanging i Doglagan tonden ngelah bulu tusing bisa makeber, Siap selem nunden I Doglagan pules di Sisin batune, sahasa mengkeb apang Meng Kuwuk yen teka tusing nawang tongos I Doglagan.
Ritatkala tengah wengi Meng Kuwuk dliep-dliep sahasa ngintip tongos Siap Selem pules, krana saking layah basang ipun Meng Kuwuk sampun sergep sahasa nyarap tur jagi nyaplok I Doglagan, nanging lacur krana saking liang manah ipun lakar maan amah, tusing tawanga Batu gede kaden ipun I Doglagan, ento makrana Meng Kuwuk ngeling gelar-gelur krana gigin ipun pungak. Meng Kuwuk meselselan tur megedi ka alase. Sampun semengan Siap Selem teken panak-panak ipun makejang buka papitu mulih ka dangin tukad.
Bahasa Indonesia
Cerita Siap Selem
oleh Devita Sri Raihana
Dikisahkan cerita Siap Selem (Ayam Betina), ia memiliki anak tujuh ekor, yang paling kecil bernama Doglagan karena tidak memiliki bulu. Siap Selem mengajak anak-anaknya rajin sekali mencari makan, sampai jauh ke sebelah Barat sungai. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, Siap Selem mengajak anak-anaknya berteduh di bawah pohon kayu besar. Karena lama sekali hujan di daerah pegunungan, itulah yang menyebabkan dan tidak bisa dipungkiri lagi sebagai penyebab sungainya menjadi banjir, itulah yang menyebabkan Siap Selem bersama anak-anaknya tidak bisa kembali pulang ke sebelah Timur sungai. Sebab hari sudah mulai sore lantas Siap Selem berpikir untuk menginap sementara di rumah Meng Kuwuk bersama-anak-anaknya. Di tengah malam gelap dan sunyi Siap Selem gelisah memikirkan anak-anaknya karena Meng Kuwuk adalah sejenis Hewan yang senang memangsa anak Ayam. Siap Selem mempersiapkan ide bersama anak-anaknya, Siap Selem bersama anak-anaknya terbang menuju atas balai-balai yang tergantung di atas langit-langit rumah, supaya Meng Kuwuk tidak mengetahui tempatnya. Sepertinya hanya enam ekor saja anak-anak Siap Selem yang bisa terbang ke atas balai-balai bambu yang tergantung di atas ruangan, namun Doglagan belum memiliki bulu dan tidak bisa terbang, Siap Selem menyuruh Doglagan untuk tidur di samping batu, sambil bersembunyi supaya Meng Kuwuk kalau datang tidak mengetahui tempat Doglagan.
Saat malam semakin larut Meng Kuwuk diam-diam menyelidiki sambil mengintip tempat Siap Selem tidur. Karena saking laparnya Meng Kuwuk bersiap-siap menerkam dan mencaplok Doglagan, namun karena saking gembiranya perasaan Meng Kuwuk untuk mendapatkan makanan lezat, tidak diketahui karena salah sasaran Meng Kuwuk menyergap batu besar yang dikiranya Doglagan, itulah yang menyebabkan Meng Kuwuk menangis sejadi-jadinya karena giginya rontok. Meng Kuwuk menyesal sekali dan pergi ke hutan. Setelah pagi Menjelang fajar menyingsing i upuk timur Siap Selem bersama ketujuh anak-anaknya kembali pulang ke sebelah Timur sungai.

Tidak ada komentar:

Artikel Blog