by Devita Sri RaihanaDi Halaman rumahku Sirih tumbuh dengan lebatnya, katanya sih Papaku yang menanamnya, meskipun sirih dirumahku bukan untuk upacara, tetapi banyak juga orang Bali yang sengaja mampir ke rumahku hanya sekedar untuk meminta daunnya untuk obat atau untuk upacara. Tapi Tanaman sirih ini sering dipakai obat oleh papa dan mama yaitu saat beliau sakit gigi atau saki tenggorokan, yaitu dengan cara merebus daunnya kira-kira tujuh lembar kemudian didinginkan dan setelah itu airnya diminum. Kata papaku sih sirih itu mengandung antiseptik sejenis antibiotika untuk membunuh bakteri atau kuman di dalam rongga mulut sehingga kalau sakit gigi atau gusi bengkak cepat sembuh. Aku membaca beberapa artikel yang erat kaitannya dengan sirih ini, ya mudah-mudahhan teman-teman juga lebih banyak mengetahui tentang tanaman sirih ini. Bagi teman-teman yang tertarik dengan sirih yang lebat ini boleh deh minta ke rumahku tapi jangan banyak-banyak karena nanti cepat habis, ya sekalian beramal untuk orang-orang yang butuh daunya untuk obat, bukan untuk upacara lho...., soalnya lebih banyak manfaatnya kalau untuk obat tradisional, dan kalau untuk upacara khan terbuang-buang, jadi aku harap yang minta itu untuk pengobatan, kata mamaku lebih banyak pahalanya kalau kita memberi untuk obat, sehingga orang merasakan kegunaannya secara langsung. Menurut buku orang pinter sih yang aku baca katanya daun sirih itu bisa mengobati berbagai jenis penyakit seperti : 1. Batuk, 2. Sariawan, 3. Bronchitis, 4. Jerawat, 5. Keputihan, 6. Sakit gigi, karena berlubang (yang digunakan daunnya), 7. Demam berdarah, 8. Bau mulut, 9. Haid tidak teratur, 10. Asma, 11. Radang tenggorokan (yang digunakan daun dan minyaknya), 12. Gusi bengkak (getahnya), 13. Mengobati mata sakit atau untuk Membersihkan Mata. Untuk obat luar biasanya digunakan untuk mengobati penyakit seperti : 1. Eksim, 2. Luka bakar, 3. Koreng (pyodermi), 4. Kurap kaki, 5. Bisul, 6. Mimisan, 7. Sakit mata, 8. Perdarahan gusi, 9. Mengurangi produksi ASI, 10. Menghilangkan gatal
Sirih adalah nama sejenis tumbuhan merambat, daun dan buahnya dimakan orang dikunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu, Di Bali tanaman sirih ini sering digunakan untuk upacara adat, meskipun pada jaman dahulu sering dijumpai orang yang mengunyah daun sirih bersama gambir, pinang dan kapur, namun pada saat sekarang ini hanya ada sebabagian kecil di daerah pedesaan yang terpencil, terutama di kalangan nenek-nenek yang mengkomsumsi secara demikian, dalam istilah bali sering disebut ; “Nginang”.
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.
Sirih adalah nama sejenis tumbuhan merambat, daun dan buahnya dimakan orang dikunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu, Di Bali tanaman sirih ini sering digunakan untuk upacara adat, meskipun pada jaman dahulu sering dijumpai orang yang mengunyah daun sirih bersama gambir, pinang dan kapur, namun pada saat sekarang ini hanya ada sebabagian kecil di daerah pedesaan yang terpencil, terutama di kalangan nenek-nenek yang mengkomsumsi secara demikian, dalam istilah bali sering disebut ; “Nginang”.
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar