Tempe Sebagai Zat Anti Kanker
Teman-teman tahu Tempe khan? makanan ini dahulu dianggap sebagai makanan kaum miskin, namun sekarang setelah diketahui oleh para akhli gizi kalau sebenarnya tempe tersebut adalah makanan yang memiliki banyak manfaat yang dapat dijadikan sebagai obat atau zat anti kanker sehingga lambat laun tempe ini menjadi makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia bahkan hingga sampai ke luar negeri. Namun masih saja ada beberapa gelintir orang yang sering menganggap tempe ini makanan kelas bawah, coba saja lihat sinetron di tv dimana tempe ini diposisikan sebagai makanan masyarakat kelas bawah! Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isofalvon. Seperti halnya vitamin C, E dan karotenoid, isoflavon merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4 trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai. Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan phytoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat, payudara dan penuaan (aging). Antioksidan ini disentesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus leteus dan Coreyne bacterium.
Sebagai Pencegah Anemia & Osteoporosis
Tempe dipercaya bermanfaat untuk mencegah anemia dan osteoporosis, dua penyakit yang bayak diderita wanita, sebab kodrat wanita yang harus mengalami haid, hamil serta menyusui bayi. Penyakit anemia ini dapat menyerang wanita yang malas makan, karena takut gemuk, sehingga persediaan dan produksi sel-sel darah merah dalam tubuh yang menurun., tempe juga dapat berperan sebagai pemasok mineral, vitamin B12 (yang terdapat pada pangan hewani), dan zat besi yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah. Selain itu, tempe juga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Senyawa protein, asam lemak PUFA, serat, niasin, dan kalsium di dalam tempe dapat mengurangi jumlah kolesterol jahat.
Cara konsumsi tempe
Tempe umumnya dikonsumsi dalam bentuk keripik, bacem, atau dimasak bersama campuran sayur. Kedua berbentuk tepung. Ini dapat dimanfaatkan sebagai kandungan pangan yang berguna untuk meningkatkan kadar gizi dan serat, sebagai pengawet alami dan untuk menanggulangi diare pada anak-anak. Ketiga, tempe juga dapat diolah sebagai konsentrat protein, isolat protein, peptida, serta komponen biokatif lainnya. Cara terbaik untuk mengoptimalkan khasiat tempe bagi tubuh kita adalah dengan mengonsumsinya setiap hari dalam jumlah yang cukup berarti. Agar tak mengalami kebosanan, varisi penggunaan tempe dalam berbagai resep masakan perlu dilakukan. Supaya khasiat zat-zat bermanfaat itu tak banyak terbuang dalam proses pemasakan, tempe sebaiknya diamsak dengan menu seperti sup, semur, atau bacem. Cara-cara itu lebih sedikit mengurangi khasiat tempe, ketimbang digoreng. ternyata besar sekali manfaat tempe untuk kesehatan tubuh kita.
Manfaat Tempe antara lain :
1. Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare. 2. Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah. 3. Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung. 4. Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe. 5. Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi. 6. Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol. 7. Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker. 8. Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif. 9. Mencegah timbulnya hipertensi. 10. Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.
1. Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare. 2. Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah. 3. Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung. 4. Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe. 5. Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi. 6. Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol. 7. Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker. 8. Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif. 9. Mencegah timbulnya hipertensi. 10. Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar