Blog Of Visitor

Selasa, 16 Desember 2008

GONDO SAYURAN BALI

By Devita Sri Raihana
Gondo termasuk sayur yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali terutama yang hidup di daerah pedesaan. Gondo ini biasa dibuat tumis, urab, pelecing, atau lalap. Gondo ternyata juga berkhasiat sebagai antiracun dan bisa mengobati berbagai gangguan kesehatan. Tanaman Gondo merupakan tanaman liar yang hidup di sawah-sawah atau rawa-rawa yang berair, namun kini petani gondo sudah banyak yang menanam untuk dijadikan komoditi pertanian yang memiliki nilai komersial tinggi. Harga satu ikat gondo melebihi harga satu ikat sayur kangkung, kalau satu ikat gondo berharga Rp. 3.500 sedangkan harga satu ikat kangkung Rp. 1.000. Menurut survey yang dilakukan papaku gondo ini sering ditanam di sela-sela tanaman padi, kemudian dalam beberapa minggu gondo ini sudah bisa dipanen, dan tentunya ini merupakan nilai tambah yang mampu dihasilkan oleh petani Padi, meskipun terkadang saat-saat panen gondo dimana pada saat tanaman padi masih kecil kelihatannya padi sangat kurus dan kurang pupuk, namun setelah beberapa minggu tanaman padi akan pulih kembali dan menghasilkan gabah panen yang tak kurang jumlahnya dari tanaman padi yang tanpa menggunakan sistem tumpang sari dengan tanaman gondo. Kata mamaku yang asal Jogja ; "Gondo itu sayur apa ya?", mama memang belum mengenal tanaman gondo sebelumnya, lain halnya dengan papaku yang sering melihat pertani di sawah penanam gondo, juga kata papaku gondo itu paling enak jika dijadikan sayur lalapan, dimana gondo tersebut dikukus setengah matang kemudian disajikan untuk lalapan bersaman ikan asin. Apa memang di jawa belum mengenal gondo? tentunya sih udah cuma namanya aja kali yang beda, ga tau juga sih. Tapi awalnya mama menyangka gondo itu mirip dengan genjer yang hidup disawah-sawah ternyata bukan, genjer itu juga bisa dijadikan sayur, cuma genjer rasanya tidak senikmat gondo. Kalau di Bali sering disebut "Jukut Gondo", atau "Urab Gondo", atau "Pelecing Gondo". Kalau genjer kata papaku lebih banyak dimanfaatkan untuk pakan ternak terutama itik alias bebek sehingga itik cepat gemuk atau bertelor. Papaku sempat juga bikin photo untuk postingku ini, yaitu "Sayur Gondo", meskipun nyari photo orang menanam gondo disawah agak sulit, namun kalau mencari photo atau obyek gondo yang sedang di jual di pasar tentu lebih mudah khan, seperti photo yang ada pada sebelah kiri ini yang di dapat di sebuah pasar Tradisonal Perum Dalung Permai, sebelah selatan bundaran. Suatu saat nanti pasti posting ini aku lengkapi dengan tanaman gondo disawah, cuma papaku saat ini masih nyari-nyari sawah yang ada gondonya dimana ya? Kalau background sawah yang luas dengan tanaman tumpang sari padi dan gondo tentunya khan lebih indah..tul ga?. Atau mungkin teman-teman ada yang punya photonya kirim deh ke emailku : devitasriraihana@gmail.com pasti deh nanti aku pasang pada postingku ini biar lebih indah.
Photo Tumpang Sari Gondo dan Padi di Sawah
Trimakasih yang sebesar-besarnya buat papaku karena pada tanggal 21 Desember 2008 ada photo tambahan seperti di bawah ini, karena berkat jasa papaku ini yang telah mendapatkan photo tanaman gondo dengan tumpang sari beserta tanaman padi di daerah seputaran pesawahan di daerah Canggu. Untuk mendapatkan photo tanaman ini papaku harus menyusuri pematang sawah milik para petani di sawah. Ternyata memang benar demikian adanya, tanaman gondo ini memang sengaja ditanam bersamaan dengan padi, tetapi yang lebih mengejutkan lagi tanaman gondo ini jauh lebih cepat menghasilkan uang ketimbang tanaman padi. Tetapi jika hanya menanam gondo saja di sawah itu tidak ekonomis karena mengingat begitu besarnya biaya untuk mengolah tanah hingga siap tanam padi, namun tumpang sari ini adalah sebuah solusi untuk menghasilkan jauh lebih banyak dari apa yang dilakukan petani padi sebelumnya, dimana manfaat ekonomis dari tanaman gondo ini bisa meningkatkan pendapatan para petani.

Tidak ada komentar:

Artikel Blog