Blog Of Visitor

Minggu, 30 November 2008

THREE (3) LANGUAGE OF THE HISTORY OF THE DOG WITH GOAT

THE HISTORY OF THE DOG WITH GOAT
By Devita Sri Raihana
Saat aku mengikuti Tes Sumatif Semester pertama Kelas Satu di SD Fajar Harapan-Jalan Raya Pandonan-Banjar Tibubeneng-Kuta-Utara, aku terpaksa mengulang tes bahasa Bali, karena aku memang di rumah tidak menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa sehari-hari, jadinya aku sangat kesal ketika nilaiku cuma 6,1, padahal saat ulangan sehari-hari aku kadang-kadang dapat nilai Sepuluh (10)...karena saat ini nilaiku jelek ya...terpaksa aku harus mengulang mengikuti tes Bahasa Bali. Papa dan Mama juga agak kesal denganku karena aku ga mau belajar saat beliau memberikankanku berbagai pertanyaan tentang Bahasa Bali, padahal semua pertanyaan yang ada dalam tes tersebut selalu diulang-ulang dan ditanyakan sama papa dan Mama, eh...aku emang lagi kaga mau belajar kali ya...!!!. Papa khan orang Bali masak nilaiku jelek, lagian soal-soal bahasa Bali itu khan gampang-gampang tidak ada yang susah kata papaku. Makanya kutulis blog ini agar semua orang yang ingin belajar Bahasa bali terutama yang sekelas denganku, juga bisa diajak berbagi, ya diantara soal yang keluar adalah : Cerita Bahasa Bali Yang Berjudul : Cicing Teken Kambing, dimana cerita ini kata papaku mengandung makna kiyasan yaitu : Orang yang meminjam tapi tidak mau mengembalikan, dimana disini yang meminjam adalah tokohnya : Kambing, dan yang meminjami adalah tokohnya : Cicing (Anjing). Katanya kalau habis meminjam harus mengembalikan dan mengucapkan terima kasih, tetapi pada cerita CICING teken KAMBING terdapat unsur pelajaran pinjam-meminjam namun yang meminjam tidak mau mengembalikan karena sudah terlanjur senang dan ingin memiliki barang yang dipinjam tersebut, dimana tokoh antagonis disini adalah Si Kambing. Kira-kira ada ya orang yang mirip tokoh Si Kambing? atau tokoh Si Anjing?
Cerita ini aku salin dari tes sumatif yang aku lakukan namun nilainya jelek, tapi aku ingin agar orang lain yang seusia denganku saat ini atau nanti, dan yang lainnya jika mengikuti tes Bahasa Bali harus belajar giat, karena Bahasa Bali itu khan perlu.....untuk menambah pengetahuan kita...juga untuk memperkaya tata bahasa kita....orang pinter khan...harus banyak belajar.....kata papaku...lho. Ini lho...Tes Sumatif Bahasa Bali SD Fajar Harapan-Dalung-Kuta-Utara, aku buat dalam tiga versi Bahasa yaitu : 1. Bahasa Bali, 2. Bahasa Indonesia, 3. Bahasa Inggris, tentunya versi kata-katanya sudah aku ubah sesuai dengan caraku sendiri...
Bahasa Bali
Satua Cicing teken KambingAda satua Cicing teken Kambing, dugas malu Cicing teken Kambing metimpal, krana melahne metimpal I Kambing baanga nyilih tanduk, sasukat ento I Kambing metanduk nganggo gelahne I Cicing
Makejang suba pada nawang I Kambing metanduk, I Cicing maikuh bawak. Krana liu anake ngetaraang I Kambing bagus. I Cicing dadi dot nagih tandukne, I Kambing tusing lega ngulihang, I Kambing melaib, lantes I Cicing nguber I Kambing nagih tandukne, bakatanga ikuhne I Kambing laut caploka, lantas I Kambing ikuhne dadi bawak, ikuhne juanga baan I Cicing
Bahasa Indonesia
Cerita Anjing dengan Kambing
Ada ceritra Anjing dengan Kabing, semenjak dahulu Anjing dengan Kambing bersahabat baik, karena baiknya berteman I Kambing diberikan meminjam tanduknya, semenjak saat itu I Kambing bertanduk memakai kepunyaan Si Anjing.

Semua orang sudah pada mengetahui Kambing bertanduk, Anjing berekor pendek. Karena banyak orang yang membicarakan Kambing bagus. Anjing kepingin sekali meminta tanduknya. Kambing tidak rela mengembalikan. Kambing berlari, lantas Anjing mengejar meminta tanduknya, didapatlah ekor Si Kambing lalu di caplok, sehingga ekornya kambing menjadi pendek, ekornya diambil ole Si Anjing
The Language of English
The History the Dog with Goat,

Since beforehand the Dog with the friendly Goat, because good him am friends i the Goat is given borrow his horns, since that time the Goat butt use belonging to Dog.

Everyone already in know the Goat butt, the Dog have tail is short. Because of many people who discuss the good Goat. The dog want to very much ask for his horns. The goat is not willing return. The goat runs, then the Dog pursue ask for his horns, is gotten the tail of previous Goat in swallow, so as his tail the goat becomes short, his tail is taken ole The Dog

Sabtu, 29 November 2008

INDIA DANCE, ACEL IS MY FRIEND

Tari Klasik India dalam Gerak dan Spiritualitas
TK CITA DHARMA DENGAN PENTAS TARI INDIA. Dalung-Kuta-Utar Sinar
Harapan Gerakan tari merupakan dialog yang universal. Sebagai bukti, setiap orang dapat menikmati tarian yang berasal dari negara mana pun. Tak hanya terhadap penonton yang memeriahkan acara hari ulang tahun anak-anak TK Cita Dharma, dialog dalam dunia tari pun bisa dilakukan antara gerakan-gerakan dari daerah yang berbeda, seperti yang diperlihatkan Acel Temanku di TK Cita Dharma-Dalung. Tari India seperti tari Kathak, dalam pandangannya, menggunakan perasaan yang kuat. Ritualitas memang diperlukan dalam tari India. seperti penggambaran Shiwa, sebagai perlambang kehidupan manusia, yang kakinya bergerak. Juga Ganesha, dewa ilmu pengetahuan, yang duduk, juga memegang bunga lotus (padma) pada salah satu tangannya. Filosofi semacam itu sangat dihormati dan dihargai di dalam batin penari sebelum melangkah pada hal fisik berupa gerakan tari. Hal mana yang terjadi pada Dewa Wisnu sebagai pemelihara. (Adi).

Jumat, 28 November 2008

BALINESE DANCE (PUSPANJALI)

Puspanjali (puspa= bunga, anjali= menghormat) merupakan sebuah tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok penari putri (biasanya antara 5-7 orang ). Menampilkan gerak-gerak lembut lemah gemulai yang dipadukan dengan gerak-gerak ritmis yang dinamis, tarian ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara Rejang, dan menggambarkan sejumlah wanita yang dengan penuh rasa hormat menyongsong kedatangan para tamu yang datang ke pulau mereka. ini lho Temanku yang paling pinter nari bali sewaktu di TK Cita Dharma, namanya Dewa Ayu...dia kan rajin latihan...dan selalu menyempatkan diri untuk les tari setiap hari...jadi wajar kan kalau dia ini pinter Nari
Tari
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok; yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung, dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung. Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya
Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng Pajegan, dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembon dan Joged, serta berbagai koreografi tari moderen lainnya. Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak. Sekitar tahun 1930-an, Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari ini berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
Tarian wali : 1. Sang Hyang Dedari 2. Sang Hyang Jaran 3. Tari Rejang 4. Tari Baris 5. Tari Janger. Tarian bebali : 1. Tari Topeng 2. Gambuh. Tarian balih-balihan 1. Tari legong 2. Arja 3. Joged Bungbung 4. Drama Gong 5. Barong 6. Tari Pendet 7. Tari Kecak 8. Calon arang mPakaian daerah
Pakaian daerah Bali sesungguhnya sangat bervariasi, meskipun secara selintas kelihatannya sama. Masing-masing daerah di Bali mempunyai ciri khas simbolik dan ornamen, berdasarkan
kegiatan/upacara, jenis kelamin dan umur penggunanya. Status sosial dan ekonomi seseorang dapat diketahui berdasarkan corak busana dan ornamen perhiasan yang dipakainya. Busana tradisional pria umumnya terdiri dari: Udeng (ikat kepala) Kain kampuh Umpal (selendang pengikat) Kain wastra (kemben) Sabuk, Keris. Beragam ornamen perhiasan Busana tradisional wanita umumnya terdiri dari: Gelung (sanggul).Sesenteng (kemben songket) Kain wastra, Sabuk prada (stagen), membelit pinggul dan dada, Selendang songket bahu ke bawah, Kain tapih atau sinjang, di sebelah dalam Beragam ornamen perhiasan, Sering pula dikenakan kebaya, kain penutup dada, dan alas kaki sebagai pelengkap.

Kamis, 27 November 2008

Tours at Borobudur Temple with Family

Saat Idul Fitri bulan Oktober tahun 2008, aku pulang mudik bersama keluarga, semua keluarga di Denpasar pada ikut ke Jogja ke rumah nenekku, ya...kebetulan Om Wahyu saat itu menyewa mobil untuk mudik, jadi mamaku, Teteh, bisa numpang deh sama Om Wahyu, ya meskipun semangat menggebu-gebu untuk pulang mudik ke Joga namun kebahagiaan ini kurang begitu lengkap karena papaku tidak bisa ikut karena sedang dalam tugas menjadi konsultan untuk Project Pelabuah Korea, ya..aku agak kecewa memang namun mungkin papaku belum dapat keberuntungan rejeki yang banyak....sehingga aku harus mengencangkan ikat pinggang dengan mamaku untuk tidak membeli sesuatu yang nggak-nggak...karena papaku mungkin juga keuangannya ga begitu bagus.....ya ga mengapalah....yang penting khan Adik mamaku (Om Wahyu) bisa menolongku untuk bisa memberi tumpangan pulang ke jogja....meskipun harus berdesak-desakan dengan Teteh dan Alfina juga Arif...namanya juga numpang...., yang penting khan happy....meskipun papaku kaga begitu banyak memberikan rejeki buat mamaku...., dari jogja aku pergi ke Jawa tengah ke candi Borobudur.....oh...indahnya,.....memandang peninggalan jaman dinasty Syailendra...begitu menabjubkan....sungguh indah...memandang langit dari atas sana.... Konon katanya Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi. Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan, pendiri Borobudur adalah raja dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Struktur Candi Borobudur Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa. Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini. Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar. Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai
nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada jaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.
Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada
Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.
Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk
punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia. Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.
Relief
Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.
Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut :
Karmawibhangga
Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara)
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan
pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.
Lalitawistara
Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut
dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.
Jataka dan Awadana
Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.
Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab
Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.
Gandawyuha
Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.

Me Tourist Local to Bedugul Bali

Suatu waktu aku bersama keluargaku berwisata ke Bedugul, aku senang banget besama-sama mamaku (Krisnawati), omku (OM Wahyu Jatmiko), tanteku (Dewati alias Dewanti), Sepupuku Alfina Dewayanti dan Arif Wahyu Jatmiko, juga nenekku (Minami Sri Wahidah) dan tetehku yang paling cuakep sedunia (Tri Yuli Purnami), sedangkan papaku ga iku karena beliau sibuk buanget kerja...maklum papaku khan Consultant untuk project orang Asing juga untuk Local Dalam negeri, jadi beliau selalu berkutat dengan banyak data statistik dan juga desain-desain gedung, pelabuhan, airport, villa, hotel dan restauran, residential, International hospital, Sport facilities, Waterpark, water sport, alias Tata kota (Urban plan) dan masih banyak lagi kerjaan papaku. Pasti papaku pusing banget dengan kerjaannya, sampai-sapai beliau diajakpun ga mau...karena ga mau ninggalin kerjaannya di kantor. Tapi aku cukup senang dengan Omku juga Tanteku, karena beliaulah yang sering mengajak aku untuk jalan-jalan sekedar melepaskan kepenatan dan kesibukan kantornya. Tapi aku juga senang ditemani sama tetehku (Teteh Yuli), meskipun beliau sibuk menjadi guide tourist asing beliau juga dengan senang hati menyempatkan diri bersama-sama keluarga untuk sekedar berjalan-jalan, teteh baik buanget deh...beliau sering membelikan aku makanan, minuman, mainan juga sering ngajak aku makan di MD (Mac Donald) atau Kentuky Fried Chiken. Saat aku berjalan-jalan di Bedugul....aku senang buanget....duduk di atas rerumputan hijau..sambil menikmati makanan ringan bersama-sama keluarga. Bagai duduk di atas hamparan permadani yang indah. Yach...begitu indahnya Alam yang diciptakan olehNYA....., kita patut bersyukur menerima karunia Alam yang sangat mempesona, dengan aneka bunga berwarna-warni, berjuta-juta species tanaman hidup di Alam kita, juga berjuta-juta hewan dan mahkluk ciptaanNYA turut menikmati indahnya Alam ini. Seandanya...papaku ikut...pasti beliau senang banget diajak jalan-jalan begini.Mamaku pakai baju merah muda..cantik khan...? teteh Yuli memakai baju kaos hitam .....cantik ga...? Omku memakai baju warna biru tua, Nenekku memaki baju batik warna merah atau coklat tua dengan memakai kerudung putih, Alfina sepupuku yang perempuan memakai kaos warna putih, dan Arif adik sepupuku yang laki memakai kaos warna biru sedangkan tate Dewati jadi photografer deh.....ga kelihatan di photo bersama,.....tapi tunggu dulu..papaku khan pinter ngedit photo...untuk menyatukan mereka secara bersama-sama khan lebih ok..lihat aja deh di photo-photo tersebut semuanya diedit oleh papaku...katanya biar lebih bagus alias kalau dimasukkan ke dalam website ga terlalu gede ukuran filenya,...maksudnya kalau filenya besar agak susah deh diupload ke website.Tapi kebetulan papaku cukup mumpuni juga agar aku bisa belajar bloging di blogspot, ya itung-itung : Long Life Education, teteh Yuli itu juga pingin buanget di photo Close up...katanya biar kelihatan lebih seksi...mungkin bodynya bisa dibikin agak langsing kali dengan pengeditan...khan nanti buanyak...cowok yang naksir....eh...khan tetehku pingin nyari Calon Suami yang baik hati penyayang, jujur, sayang anak dan istri, juga seiman dan tentunya sudah berpenghasilan tetap.Bedugul / Danau Beratan
Danau Beratan merupakan danau kaldera dengan ketinggian 1231 m diatas permukaan laut, dengan luas 3,8 km serta kedalaman maksimal 22 m. Volume air danau ini 0,049 km3 dan merupakan danau tertutup. Danau ini terletak di Kabupaten Tabanan dan bisa dijangkau dari jalan Denpasar – Singaraja dalam waktu tempuh lebih kurang satu setengah jam.Wisatawan dapat mengakses Danau Beratan melalui dermaga yang telah disediakan atau berhenti di sekitar Pura Ulun Danu Beratan. Di sini, wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas rekreasi air juga dapat dilakukan di sini misalnya naik perahu bermotor keliling danau, parasailing, naik sampan (canoeing), banana boating, water skiing dan lain-lain. Danau Beratan merupakan tempat favorite bagi parawisatawan yang memiliki hoby memancing. Wisatawan dapat istirahat di penginapan yang tersedia di sekitar danau sambil menikmati keindahan pemandangan di sekitar danau dengan Pura Ulun Danu-nya yang menawan.Jika wisatawan mengunjungi Danau Beratan, mereka juga dapat mengunjungi obyek lainnya yang berdekatan seperti Kebun Raya Eka Karya di Bedugul yang merupakan tempat rekreasi yang menarik dengan udaranya yang sejuk dan pasar sayur dan buah di Candi Kuning yang dapat dijangkau hanya dalam beberapa menit saja. Berbagai jenis buah, sayur mayur serta rempah-rempah bisa dibeli di sini dengan pilihan yang cukup beragam.Tidak jauh dari Pura Ulun Danu, wisatawan dapat melihat bangunan mesjid yang berdiri megah. Hal ini menunjukkan adanya toleransi keagamaan yang tinggi antara umat-umat yang berbeda agama.

My Traditional Dace With TK Cita Dharma

Saat aku berusia lima tahun aku diberikan kesempatan untuk belajar tari bali.....tapi aku rada-rada kikuk....ga tau deh...kenapa...saat itu aku senang banget ketika aku bersama teman-teman se TK Cita Dharma di Kuta-Utara merayakan hari ulang tahun secara bersama-sama...dan diiringi dengan pentas berbagai tari tradisional bali dan juga pentas tari India, kata mama aku kurang banyak senyum, dan kata papa kalau nari bali bukan hanya tangan, kaki, atau tubuh yang melakukan gerakan tari, tapi juga mata harus ikut menari, wah...aku khan baru belajar Tari Bali...gerakannya sangat komplek...banyak gerakan-gerakan tangan dan mata yang mesti harus sinkron dengan suara dentuman gamelan bali...yang lincah disertai dengan suara gong yang mengalun....seaakan membawa...sang penari bagai bidadari yang turun dali langit ke tujuh menyebarkan aroma wangi bunga ke seluruh alam semesta. Rasanya aku degdegan juga...gimaya ya....saat papa merangkap photographer....melakukan shoting atas gerakan-gerakanku...., rada-rada gemes..deh....soalnya teman-teman gerakannya pada lincah dan amat luwes diiringi dengan tetabuhan tradisional bali.
Kata mama aku harus banyak belajar Tari Bali, karena tari bali jauh membutuhkan lebih banyak energi ketibang tari tradisional lain. Emang...sih...aku kadang-kadang ngerasa agak kaku....ya gimana lagi aku khan turunan Jawa-Bali, jadi dalam tubuhku mengalir darah Jawa (Jogja) dan darah (Bali), jadi ada sedikit darah seni yang mengalir dalam tubuhku. Ya..ga banyak sih..,meskipun demikian papa senang melihat aku menari bali meskipun aku tidak bisa maksimal karena mengingat aku yang masih lima tahun ya..ga boleh terlalu dipaksakan,....mungkin papaku ingin agar aku berkembang dengan normal tanpa harus secara instan yang terlalu dipaksakan. Ya...gitu sih..enaknya...jadi aku juga ga terlalu dibebani dengan banyak keinginan Mama dan Papa untuk melakukan ini dan itu. Putri temanku dia kelihan sangat cantik dengan balutan busana tari tradisional bali, juga Dek Ayu....juga terlihat lebih luwes menarikan tarian bali, karena dia udah sering latihan dan dia juga melakukan kursus tari bali dengan juru tari bali yang udah expert.
Aku cuma biasa-biasa aja koq....ga terlalu ambil pusing dengan segala macam les tari bali...pokoknya aku...latihan sesuai dengan jadwal aja...toh juga aku ga...ngerasa banyak beban dan paksaan. Coba lihat selendang kuningku...! Aku berada nomor tiga dari kiri dan nomor dua dari kanan (maksudnya dari kiri pembaca kekanan), yang paling ujung sebelah kiri adalah Putri dan yang paling ujung sebelah kanan adalah Dek Ayu, cantik khan...? Ayo teman-teman kita latihan tari bali yuk..! supaya kita bisa pentas di ajang international gitu lho..!!

My Happy Birth Day

Saat aku berusia 4 tahun papa membelikan hadiah kue ulang tahun yang indah untukku, aku bahagia sekali, tak bisa kubayangkan dengan kata-kata, seandainya papa tahu kalau aku begitu menyayanginya juga mama. Kue ulang tahun kesukaanku betul-betul indah dibalut dengan untaian mawar coklat, mungkin papa senang kali ya...dengan bunga mawar dari coklat dengan aroma dan bau yang begitu khas sehingga menumbuhkan perasaan semakin sayangku sama papa dan mama.
Kata papa, dia sengaja memesan kue coklat dengan mawar coklat, karena itu adalah kesukaanku semenjak aku bayi, dimana saat aku berusia satu tahun aku menolak meminum susu putih.....dan setelah mama memberi aku minum susu coklat aku baru berhenti menangis, katanya aku suka banget sama susu beraroma coklat....mungkin karena dalam coklat banyak terdapat unsur-unsur yang bisa membuat perasaan bayi menjadi lebih nyaman...
Saat aku melihat kue ulang tahun yang begitu indah...aku sangat senang dan bahagia sekali, pokoknya tak bisa terbayangkan dengan untain kata-kata, begitu indah....dunia ini begitu indah banyak teman-teman dan keluaraga semuanya menyayangiku.
Aku diphoto papaku....aku agak malu-malu juga...lho...,saat itu aku bersama Alfina Dewayanti dan Arif saudara sepupuku. Alfina juga berusia 4 tahun sama denganku, ini takdir kali ya....,aku dan Fina lahir ke dunia ini cuma selisih satu hari, coba aja bayangin....kata mama ketika Alfina lahir aku masih berada dalam perut ibuku, kemudian selisih beberapa jam setelah menengok Alfina perut mamaku sakit...katanya aku nendang....nendang pingin cepat...mengetahui isi dunia ini...yaitu lahir....dan ternyata tempat aku dilahirkan....sama juga dengan...tempat dimana Alfina dilahirkan...tempat dan bidannya juga sama.....wah seru khan....., tapi lain halnya dengan Arif saudara sepupu laki-lakiku....dia selisih satu setengah tahun denganku...dia dilahirkan di jawa tengah di kota kelahiran mamanya..., dekat candi borobudur lho..., katanya sih rumah mamanya dulu digusur untuk lapangan parkir candi borobudur, di kini tinggalnya juga kebetulan masih dekat dengan candi borobudur, jadi enak deh kalau aku pergi ke candi borobudur khan bisa langsung mampir ke rumah mamanya Alfina Dewayanti.
Pada saat aku bergaya dengan boneka barbie cilik...papaku jadi photografernya....cantik ga..? meskipun aku bukan bintang iklan tapi aku senang kalau papaku menjepret aku dengan kameranya,...ya meskipun dapat pijam khan ada buat dokumentasi gitu...,itung-itung khan gratis, daripanya nyewa photographer Profesional khan kaga ada uang nanti buat mbayarnya...hee, mungkin nanti klo aku udah menjadi model profesional baru aku mencari photografer yang pro, entar klo aku udah jadi bintang iklan,...siapa ya...yang mau jadiin aku bintang iklan..., asal jangan iklan sabun itu lho...,yang konon bikin geger karena ada yang ga pantas untuk di exspose,...bahkan kini menjadi berita kelabu buat para artis yang telah dikorbankannya.
Aku sih kaga pingin jadi artis....soalnya entar buanyak gosip yang mungkin aku belum kuat buat nerima karena pasti lebih buanyak berita-berita yang berbau entertaimentnya dan sebagian besar beritanya 90% merupakan tambahan dan yang benar mungkin hanya 10% saja. Ya..klo beritanya lebih banyak positif mungkin itu bagus....tentunya yang bersifat Constructif alias membangun, namun khan kaga semua berita bersifat Constructif, dan biasanya lebih buanyak yang bersifar destructif alias merusak mental generasi muda utamanya.

Artikel Blog