Blog Of Visitor

Rabu, 07 Januari 2009

TAMBULILINGAN KUMBANG PENGHISAP MADU

By Devita Sri Raihana
Teman-teman tau dengan Tambuliingan ga? kalau di bali Tambulilingan ini terkenal dengan kumbang penghisap madu. Makanya dibali ada yang namanya tari Oleg Tambulilingan. Dari nama Kumbang penghisap madu inilah tari Oleg Tambulilingan tersebut berasal. dimana kata Oleg dapat berarti gerakan yang lemah gemulai, sedangkan tambulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga.
Tari Oleg Tambulilingan
Tari Oleg Tambulilingan melukiskan gerak-gerik seekor kumbang, yang sedang bermain-main dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga di sebuah taman. Tarian ini sangat indah.Tari Oleg Tambulilingan, yang semula dinamakan Tambulilingan Mangisep Sari, merupakan ciptaan Ketut Mario yang diperkirakan lahir di Desa Belaluan, Denpasar (tidak ada catatan tentang tanggal dan tahun lahir sang seniman), dan besar hingga dewasa di Banjar Lebah, Tabanan. Orang Tabanan dan Bali umumnya, terasa lebih fasih dan familiar mengucapkan kata ’’Mario’’ dibandingkan Maria untuk menyebut nama I Ketut Maria - sang maestro pencipta tari Oleg Tambulilingan.
Maria mulai belajar menari tahun 1906. Saat belajar menari, usianya kira-kira sebaya dengan anak mulai masuk SD. Dengan demikian Maria diperkirakan lahir 1897. Ia bersaudara lima orang. Orangtuanya hidup dari bercocok tanam. Ketika hasil pertanian kurang baik dan ditambah lagi entah bagaimana kondisi Denpasar kala itu, orangtuanya pindah keTabanan. Kurang jelas pula kapan meninggalnya sang ayah, dan hanya ibunyalah yang membesarkannya dengan menjadi abdi di Puri Kaleran Tabanan. Berkat pengabdiannya itu, diberilah tempat tinggal.
Dalam pengabdiannya di Puri Kaleran, tentu Maria melakukan segala aktivitas abdi di puri termasuk belajar menari. Anak Agung Made Kaleran melihat Maria punya bakat di bidang menari. Tahun 1906 Maria belajar tari pada dua orang guru tari, yakni Pan Candri dan Salit dari Mengwi Gede. Dengan cepat tarian Sisia Calonarang dapat dikuasainya. Tariannya menawan, gerakannya berkarakter sehingga penggemar Calonarang mengaguminya.Setelah Sekeka Gong Pangkung terbentuk, Maria ikut bergabung dengan penari-penari seperti I Gusti Rai Geredeg, I Nengah Gawang, dan Wayan Cekeg. Di sekeha gong inilah nama Maria mulai dikenal. Bakat yang dimiliki Maria di bidang tari dan tabuh berkembang sejak dia bergabung dalam
Sekeha Gong Pangkung. Di sinilah Maria belajar, berlatih, kemudian mencipta. Ketekunannya membuahkan hasil. Tari Terompong, Tari Kebyar Duduk, Tari Oleg Tambulingan, Tari Sabungan Ayam, Tari Ngejuk Capung dan Tari Kakelik, merupakan hasil daya ciptanya yang diwariskan kepada dunia seni Bali.Kepekaan perasaan, imajinasi dan ketajaman pikiran I Ketut Maria dalam berkesenian telah menghasilkan karya yang membuat namanya abadi dalam dunia seni tari. Tahun 1958 dia melanglang buana berkat karya seninya. Paris, Amsterdam, London, beberapa kota di AS dan Kanada telah menjadi saksi kepiawaiannya. Tahun 1962 kembali keliling Amerika bersama Sekeha Gong Pangkung. Di luar negeri “Mario” diberi julukan The Great Mario seperti yang dikutip Soedarsono (1953) dalam (naskah) bukunya, namun buku itu tidak dipublikasikan. Selain sebagai guru tari, Mario pernah pula bekerja di instansi Pemerintah Belanda (1938), yakni di Kantor Landschap Tabanan selanjutnya pindah ke Kantor Pengadilan. Maria menikah dengan Ni Made Jereg (kemudian dipanggil Men Rikan) namun tidak dikaruniai anak. Ia lalu mengangkat seorang anak bernama Putu Kerta (meninggal tahun 1993).Karya Maria sekarang hampir tiada tandingannya, khususnya Tari Oleg Tambulilingan. Kalau ada pementasan tari bali di hotel-hotel, Tari Oleg Tambulilingan sering menjadi salah satu sajian. Tarian ini mengesankan suatu keindahan yang romantis, gerak-gerik meliuk-liuk, lemah gemulai seorang putri cantik. Sedangkan Tambulilingan penari laki dengan penampilan gerak tari putra bebancihan menari dengan gagahnya sesuai dengan gerak-gerak Tambulilingan (kumbang) di taman bunga. Tari ini menggambarkan sepasang kumbang (jantan dan betina) sedang mengisap sari bunga di taman, berterbangan ke sana ke mari sambil berkejar-kejaran. Kumbang jantan dan betina memadu kasih dengan suasana romantis di taman bunga. Penonton yang menyaksikan akan diajak berimajinasi dalam suasana romantis.Atas dedikasinya dalam mengembangkan seni tari bali, beliau dianugrahi beberapa tanda penghargaan. Penghargaan yang diterima dari pemerintah: Piagam Wijaya Kesuma dari Presiden RI (17 Agustus 1961), Piagam Darma Kesuma dari Gubernur Bali (17 Agustus 1980), Piagam Kesuma dari Bupati Tabanan (2 Oktober 1980), Piagam Tanda Kehormatan Presiden Republik Indonesia sebagai seorang seniman (6 November 2003)
Pengertian Kumbang Tambulilingan yang sesungguhnya
Kumbang Tambulilingan adalah salah satu serangga yang memiliki penampilan seperti kebanyakan spesies serangga yang menyukai kebanyakan madu pada sari-sari bunga. Kumbang Tambulilingan ini termasuk dalam Ordo Coleoptera, yang berarti “sayap berlapis”, dan berisi spesies yang sering dilukiskan di dalamnya dibanding dalam beberapa ordo lain dalam kerajaan serangga. Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Para akhli memperkirkan total jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta lebih.
Kumbang Tambulilingan dapat ditemukan hampir di semua habitat di daerah tropis dimana pada daerah ini ditumbuhi banyak bunga tropis yang sangat disukai oleh kumbang tambulilingan, Interaksi Kumbang Tambulilingan dengan ekosistem mereka dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering menghisap madu dari berbagai jenis bunga tropis penghasil madu Beberapa spesies dari Kumbang Tambulilingan ini dapat dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Tetapi ada Kumbang Jenis tertentu yang bukan dikatagorikan kumbang penghisap madu yang merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean atau cowpea Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae (”ladybirds” atau “kumbang tutul”) yang mengkonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman.

Tidak ada komentar:

Artikel Blog