Blog Of Visitor

Senin, 12 Januari 2009

JALAN SANTAI DALUNG PERMAI

Menyambut Tahun Baru Hijriah
Alhamdulillah kita semua masih dipertemukan oleh Allah dengan tahun baru Islam (1430 H). Dengan tahun baru ini diharapkan kita dapat meningkatkan kadar ketaqwaan terhadap Allah SWT. Dalam rangka menyambut tahun baru 1430 H (tanggal 1 Muharram 1430) ini, diadakan Jalan Santai di seputaran dalung permai pada tanggal 1 Januari 2009.

Jalan Santai 01 Januari 2009
Suasana Jalan Santai 01 Januari 2009 yang diselenggarakan oleh Yayasan Al_Hikmah Perum Dalung Permai –Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta-Utara begitu meriah, tampak warga Dalung yang begitu antusias untuk mengikuti acara ini. Tidak hanya acara jalan santai yang digelar hari itu juga, namun juga Bazar murah yang menjajakan aneka kebutuhan sehari-hari mulai dari aneka kue, jajan, roti, hingga busana yang cukup memikat. Pada tahun ini memang sengaja digelar acara jalan santai dan Bazar murah untuk mempererat tali silahturami antara sesama warga Dalung Permai, sehingga tercipta sebuah kerukunan yang harmonis antara sesama pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya. Seperti semboyan Negara kita yakni “ Bhineka Tuggal Ikka”. Acara pada tahun ini yang bersamaan dengan menyambut tahun baru Hijriah (tahun Baru Islam) dan tahun baru Masehi 2009. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau kitab sutasoma karangan Mpu Tantular / Empu Tantular. Secara mendalam Bhineka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama. Kata-kata Bhinneka Tunggal Ika juga terdapat pada lambang negara Republik Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika. Kata-kata tersebut dapat pula diartikan : Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Aku, Mama, dan Papa senang sekali mengikuti Jalan santai ini, begitu meriahnya jalan santai ini hingga jalanan seputaran perumahan Dalung Permai tampak ramai oleh kegiatan ini. Saat pagi jam 07.00 acara ini dibuka oleh bapak Ketua Yayasan Al-Hikmah yaitu Bapak Teguh. Tampak disamping beliau Bapak Haji Bangbang Sumantri mantan Ketua Yayasan Al-Hikmah turut mendampingi pembukaan acara jalan santai tersebut. Kurang lebih 2km kami tempuh bersama-sama warga yang begitu ceria hingga sampai pada Finish kembali pada tempat Bazar seputaran lapangan Voli Dalung Permai. Begitu meriahnya acara ini hingga di panggung menyanyi seorang mantan Idola Cilik yang meskipun beliau kurang beruntung karena tidak sampai ukut final di salah satu stasiun televisi swasta di Negeri tercinta ini namun lagu merdunya cukup menghibur hati para penonton yang begitu antusias mengikuti acara ini. Dua lagu tak terasa kunikmati dengan penuh gembira hingga ada acara berikutnya yang diumumkan oleh MC yaitu memasukkan paku ke dalam sebuah botol, cukup menggelikan memang ketika melihat anak-anak yang pinggangnya terikat tali rafia dan dibawah pantatnya menjulur tali rafia dimana ada paku besar dan panjang yang siap dimasukkan kedalam botol sambil menunggu aba-aba dari MC “Satu...Dua...Tiga”. Anak laki-laki saling berlomba untuk memasukkan paku yang bergoyang-goyang ke dalam sebuah botol, tampak sorak-sorai penonton sambil tertawa melihat perlombaan yang menggelikan ini, ada beberapa anak yang sangat susah memasukkan paku ini, namun ada juga yang berhasil meskipun dengan usaha yang susah payah, bahkan ada satu dua anak yang bahkan hingga hitungan terahir yang diucapkan MC tidak mampu memasukkan paku sedikitpun ke lubang botol, karena menggingat tali rafia yang tergantung pada pingganggnya dengan seuntai tali yang menjulur dengan beban sebuah paku besar selalu bergoyang hingga susah diarahkan ke lubang botol. Anak-anak perempuanpun ikut mencoba mengikuti acara ini karena tidak hanya didominasi kaum pria saja namun kaum wanita turut melakukan gerakan emansipasi ini yaitu memasukkan paku ke dalam botol dan lagi-lagi ada beberapa anak perempuan yang sama sekali tidak mampu untuk melakukan hal ini secara mulus, yah..namanya juga permainan yang mengundang tawa tentunya hal ini akan membuat mereka yang tertawa lepas akan lebih merasa nyaman ketika sorak-sorai penonton menggema di seluruh lapangan voli tersebut. Yang cukup menggelikan lagi ketika bapak-bapak tua ikutan mengikuti acara ini, yang meskipun keyakinan begitu kuat di wajah mereka, namun sama saja hasilnya dengan yang lainnya bapak-bapak juga mengalami kesusahan memasukkan paku ke dalam botol, dengan gaya agak jongkok sambil menggoyangkan pantatnya, salah sasaran hingga detik terahir ada bapak yang tak mampu melakukan tugas ini sama sekali. Dalam beberapa kasus ternyata bapak yang tadinya diwawancarai MC yang begitu yakin karena katanya sudah berpengalaman memasukkan paku, ternyata gagal pada saat lomba, hal ini membuktikan keyakinan saja belum cukup, perlu ditambah sedikit keberuntungan untuk melakukan hal ini secara baik. Bagi teman-teman yang kebetulan melihat situasi ini tentunya akan tertawa ngakak alias tertawa lepas, yah ,...maklum gaya mereka sagat lucu dan begitu membuat mereka yang melihat tidak mungkin untuk tidak tertawa.
Saat Ibu-Ibu dipanggil untuk melakukan hal ini oleh MC, ternyata para ibu-ibu lebih memilih untuk abstain, entah mengapa mereka begitu takut terlihat didepan panggung memasukkan sepotong paku dengan seuntai tali rafia yang terikat pada pinggannya, mungkin para ibu-bu pada jualan di Bazar kali ya...? supaya lebih enak menghindar kali ya..?. Tapi Bazarnya rame juga koq..banyak pembeli yang membeli aneka makanan,minuman, dan beberapa busana ikut laris terjual pada acara ini.




PERSATUAN DALAM KERAGAMAN
Seperti yang kita fahami atau hayati, Bhineka Tunggal Ika mengandung pesan : berbeda-beda tetapi satu, bersatu dalam perbedaan, kesatuan dalam keragaman. Wawasan agung inilah yang telah ditegakkan oleh para pejuang kemerdekaan dan para pembangun bangsa Indonesia dalam tahun 20-an. Dengan menyimak lebih lanjut masalah-masalah yang berkaitan dengan lambang negara kita itu, maka makin jelas pulalah keagungannya. Penjelasannya adalah, antara lain, yang berikut :
Penduduk Republik Indonesia berjumlah sekitar 210 juta orang, yang terdiri dari sekitar 300 suku, dan yang menggunakan sekitar 580 bahasa dan dialek. Mereka menghuni 6000 pulau dari seluruh jumlah kepulauan sebesar 17 508 pulau. Di antara penduduk yang begitu besar itu (ke-4 di dunia) kira-kira 87% memeluk agama Islam, 6% agama Protestan, 3% agama Katolik, 2% agama Hindu, 1% agama Budha, dan selebihnya memeluk berbagai kepercayaan.. Luas wilayahnya (darat dan laut) dari Sabang ke Merauke bisa menutupi seluruh Eropa, dari London sampai pegunungan Ural.
Kalau melihat angka-angka tersebut di atas maka nyatalah bahwa bangsa Indonesia memang terdiri dari beraneka ragam suku, agama (atau kepercayaan), adat-istiadat, kebiasaan hidup sehari-hari, dan berbagai aspek lainnya.
Dari sejarah kita mengetahui bahwa gerakan politik rakyat untuk melawan kolonialisme Belanda, telah mempersatukan atau menyatukan berbagai golongan, suku dan agama, dan aliran politik dalam semangat Sumpah Pemuda dalam tahun 1928, yang mengikrarkan : _satu bangsa, satu tanah-air dan satu bahasa_.
Dari sudut pandang inilah kiranya kita bisa menilai betapa besarnya arti lambang Bhineka Tunggal Ika, yang merupakan produk perjuangan yang begitu panjang oleh para perintis kemerdekaan dan pejuang pembebasan nasional. Dan dari sudut pandang itu pulalah kita bisa mengukur betapa besar kerusakan yang telah disebabkan oleh rezim militer Orde Baru. Akibat kesalahan-kesalahan politik itulah yang sekarang sedang kita warisi dewasa ini, umpamanya : berbagai gejolak di daerah-daerah yang menginginkan kemerdekaan, tuntutan otonomi yang lebih luas (catatan : tuntutan ini adil!), ketidak-percayaan kepada Pemerintah Pusat, pertentangan antar-suku dan antar-agama.
Ketika membaca bagian di atas, mungkiin ada orang yang menyeletuk bahwa Orde Baru telah bisa berhasil mempersatukan bangsa atau menjaga kesatuan negara kita selama 32 tahun. Terhadap ungkapan orang yang semacam ini patutlah kiranya dijawab bahwa persatuan bangsa atau kesatuan negara selama itu adalah sebenarnya semu, dan di dasarkan pada ancaman ujung bayonet. Persatuan yang sungguh-sungguh (artinya, bukan semu) tidak mungkin dibangun oleh suatu diktatur militer. Jadi, singkatnya, dan pada intinya, kekuasaan militerlah (dalam hal ini, sekali lagi, TNI-AD) yang merusak Bhineka Tunggal Ika.
Dan sekarang ini, kekuatan-kekuatan gelap Orde Baru beserta reformis gadungan sedang berusaha untuk tampil lagi di panggung kekuasaan politik. Mereka sedang melakukan berbagai kegiatan (baik terbuka maupun tertutup) untuk menimbulkan berbagai keruwetan politik dan keonaran, untuk menggulingkan Gus Dur. Menghadapi bahaya ini, seluruh kekuatan pro-reformasi dan pro-demokrasi perlu mengatur barisan dan mempersatuan kekuatan untuk melawannya. Sebab, betapapun merdunya nyanyian yang mereka dendangkan, adalah omong kosong besar kalau para reformis gadungan akan bisa, atau akan mau, melaksanakan reformasi secara tuntas dan sungguh-sungguh.
Reformasi berarti talak-tiga dengan fikiran, praktek, mental atau _kultur_ Orde Baru. Reformasi yang sungguh-sungguh tidak mungkin dilakukan oleh para reformis gadungan yang bersekongkol dengan kekuatan-keuatan gelap Orde Baru. Karenanya, reformis gadungan ini harus tetap terus dijadikan sasaran serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kekuatan demokrasi dan pro-reformasi. Sebab, mereka ini sama berbahayanya dengan sisa-sisa kekuatan Orde Baru yang masih bersembunyi di mana-mana. Bahkan mungkin lebih berbahaya, sebab mereka bisa menipu dengan topeng yang molek.

Makna Tahun Baru Hijriah
Menyambut tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1430 H Sebagai umat Islam sebaiknya kita tahu nama bulan-bulan dalam kalender Islam tersebut. Ada banyak makna dari tiap bulan-bulan pada Tahun Islam ini sbb:
Tahun Hijriyah adalah kalender Islam yang didasarkan atas peredaran bulan (qamariyah). Maka tidaklah salah apabila ada yang menyebutnya tahun Qamariyah. Tahun Hijriyah dihitung dari hijrahnya Nabi Muhammad saw. sebagai tahun pertama. Penetapan tahun hijriyah dilakukan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab, tepatnya pada tahun keempat ia berkuasa, yakni hari Kamis, 8 Rabi’ul Awal tahun 17 Hijriyah. Sebelum penetapan tahun Hijriyah, dari masa ke masa dihitung berdasarkan peristiwa-peristiwa penting. Seperti penamaan “Tahun Azan” sebagai tahun pertama, karena pada saat itulah disyariatkan azan. Atau penamaan “Tahun Wada” yang artinya “perpisahan” sebagai tahun ke sepuluh. Sebab, pada masa itulah, Nabi Muhammad saw, melaksanakan haji wada’ yang merupakan haji terakhir sebagai perpisahan dengan kaum muslimin.
Tahun Hijriyah terdiri dari 12 (dua belas) bulan dengan jumlah hari 30 dan 29 yang silih berganti setiap bulan. Penetapan bulan sebanyak 12 ini, sesuai dengan firman Allah SWT, “Sesungguhnya bilangan bulan disisi Allah ada dua belas, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara bulan-bulan itu, ada empat bulan yang dihormati (Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Itulah ketetapan agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri (maksudnya mengerjakan perbuatan yang melanggar kehormatan bulan-bulan itu dengan mengadakan peperangan) pada bulan-bulan itu. Perangilah kaum Musyrik itu semuanya sebagaimana mereka memerangimu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. At Taubah: 36).
A. Nama-nama Bulan Penamaan bulan-bulan dalam tahun Hijriyah disesuaikan dengan masa yang sedang mereka (Bangsa Arab) jalani.
1. Muharram, nama bulan pertama. Artinya, yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tersebut berlaku sampai masa awal Islam. Namun larangan berperang pada bulan itu tidak berlaku lagi sejak turun firman Allah SWT, “Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusirmu. (Mekah).” (Q.S. Al Baqarah: 191). Para Ulama juga sependapat mengenai telah dicabutnya larangan berperang itu, dengan alasan yang sangat kuat, para sahabat melakukan peperangan pada bulan tersebut.2. Shafar, nama bulan kedua. Artinya, kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.
3. Rabiu’ul Awal, nama bulan ketiga. Berasal dari kata rabi (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninggalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Antara lain : Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.
4. Rabi’ul Akhir, nama bulan keempat. Artinya masa menetapnya kaum laki- laki untuk terakhir atau penghabisan.
5. Jumadil Awal, nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan Jumadil awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, dimana mulai terjadi kekeringan.6. Jumadi Akhir, nama bulan keenam. Artinya, musim kemarau yang penghabisan.7. Rajab, nama bulan ketujuh. Artinya mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini. Antara lain dengan melarang berperang, namaun sebagaimana telah disebutkan di muka, larangan tersebut telah dicabut dalam Islam.8. Syaban, bulan kedelapan. Artinya berkelompok. Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini, lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah).9. Ramadhan, nama bulan kesembilan. Artinya sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran. Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa sebagai berikut :a. pertama kali Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran.b. salah satu malam dalam bulan ini, Allah SWT jadikan malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah.c. bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib.d. pada bulan ini kaum muslimin dapat menaklukan kaum musyrik dalam perang Badar Kubra.e. pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.
Dilihat dari fungsinya, bulan Ramadhan memiliki beberapa nama, antara lain:a. Syshrul Quran, adalah bulan pertama ayat-ayat Al Quran diturunkan.b. Syahrul Tilawah, adalah bulan pertama pembacaan Al Quran. Maksudnya bulan untuk menekunkan diri (memperbanyak waktu) dengan membaca dan mempelajari Al-Quran.c. Syahrul Shiyam, adalah bulan diwajibkan puasa bagi umat Islam.d. Syahrush Shabri, adalah bulan untuk melatih kesabaran.e. Syahrun Najah, adalah bulan pelepasan dari azab neraka (pengampunan)f. Syahrur Rahmah, adalah bulan yang penuh limpahan rahmat.g. Syahrul Ala’i, adalah bulan yang penuh kenikmatan dan limpahan karunia.10. Syawal, nama bulan kesepuluh. Artinya, kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang membahagiakan.11. Zulqaidah, nama bulan kesebelas. Berasal dari kata Zul (pemilik) dan Qa’dah (duduk). Penamaan Zulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatinya dengan duduk-duduk di rumah. 12. Zulhijjah nama bulan kedua belas. Artinya yang menunaikan haji. Penamaan Zulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji.

Kenapa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ditetapkan sebagai permulaan Tarikh Islam (Tahun Hijriah)?
Hijrahnya Nabi sangat besar artinya dalam sejarah perkembangan da’wah Islamiyah. Karena setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, da’wah Islam mulai mencapai kejayaannya yang gemilang. Kalau sebelum hijrah ummat Islam adalah golongan yang ditindas dan disiksa oleh kaum Musyrikin, maka setelah Nabi hijrah kaum muslimin telah mempunyai kedudukan yang kuat dan telah terbentuk sebuah negara Islam yang memiliki peraturan, pimpinan serta undang-undang tersendiri. Oleh karena itu diharapkan peristiwa hijrah akan dikenang oleh umat Islam pada tiap-tiap tahun bagaimana perjuangan yang gigih dan pengorbanan tenaga dan jiwa raga Nabi serta para sahabatnya dalam meneggakkan Islam. Disamping itu hijrah Nabi juga menunjukkan bahwa Allah memisahkan dan membedakan antara yang haq dan yang bathil, membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Apa sebab Bulan Muharram dijadikan bulan pertama bagi tahun Hijriah?
Pada dasarnya sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi keluar dari kota Mekkah pada hari kamis akhir bulan Shafar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Tsur pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal (20 September 622 M) untuk menuju ke Madinah. Dan menurut al-Mas’udi, Rasulullah memasuki Madinah tepat pada malam hari 12 Rabi’ul Awwal. Sementara Umar dan para sahabat-sahabatnya menetapkan awal bulan hijriyah adalah bulan Muharram bukannya bulan Rabi’ul Awwal adalah semata-mata memandang bahwa bulan Muharram adalah bulan yang mula-mula Nabi berniat untuk berhijrah. Selain itu di bulan Muharram ini pulalah para jama’ah haji baru selesai mengerjakan ibadah haji dan pulang kenegerinya masing-masing. Dengan adanya keputusan yang demikian itu, seolah-olah hijrah Nabi jatuh pada bulan Muharram dan dipandang patut sebagai permulaan tahun didalam Islam.
Adapun nama-nama bulan pada tahun hijrah tersebut adalah : Muharram, Shafar, Rabi’ul Awwal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah.

Siapa yang mula-mula menetapkan Tarikh Islam?
Menurut riwayat para ulama ahli tarikh yang masyhur, tarikh Islam mula-mula ditetapkan oleh Umar bin Khattab r.a. ketika ia menjadi khalifah pada tahun 17 Hijrah. Menurut kisahnya, hal ini terjadi disebabkan pada suatu hari Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy’ari r.a. tanpa dibubuhi tanggal dan hari pengirimannya. Hal itu menyulitkan bagi Umar untuk menyeleksi surat yang mana terlebih dahulu harus diurusnya, sebab ia tidak menandai antara surat yang lama dan yang baru. Oleh sebab itu, Umar mengadakan musyawarah dengan orang yang terpandang dikala itu untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam.
Dalam musyawarah tersebut ada beberapa pilihan tahun bersejarah sebagai patokan untuk memulai tarikh Islam tersebut yaitu: tahun kelahiran Nabi Muhammad, tarikh kebangkitannya menjadi Rasul, tahun wafatnya, atau ketika Nabi hijrah dari Mekkah ke Madinah. Diantara pilihan tersebut maka akhirnya ditetapkanlah bahwa dimulai dari hari berpindahnya (hijrahnya) Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah menjadi awal tarikh Islam yaitu awal tahun Hijriyah, sebagaimana dahulu telah ditetapkan bahwa, hari Nabi Isa a.s. dilahirkan ditetapkan sebagai awal tahun Miladiyah atau Masihiyah.
Kemudian setelah permulaan tahun itu diputuskan, maka dimusyawarahkan pula bulan apa yang baik dipergunakan untuk tiap-tiap awal tahun tersebut.Akhirnya setelah dipilih maka ditetapkanlah bahwa bulan Muharramlah yang dipergunakan untuk permulaan tahun Islam.
Mohon maaf sebelumnya karena photo pada posting : "Dik Rafi Lagi Sama Mamanya", kebetulan Wajah Cantik mamanya Rafi cuma terlihat sedikit, itu karena saat dilakukan photogaphy hanya mengambil posisi Dik Rafi saja, namun kali ini saya tampilkan Photo Sekeluarga Pak Arif bersma Istri tercinta juga buah hati tercinta : Dik Rafi, photo ini sengaja diambil dari website Fashion Nayla Busana, semoga dengan ditambahkannya photo yang lebih baik pada posting ini, Bu Arif sekeluarga bisa memaklumi tentang photo yang beliau komentari pada halaman ini, meskipun demikian saya besyukur yang sebesar-besarnya terhadap Allah SWA, ternyata dikemudian hari kita harus bisa menampilkan sesuatu yang lebih baik tentunya. Dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya terhadap rekan-rekan atau siapa saja yang telah kami perlakukan secara tidak baik, baik yang kami sadari maupun yang benar-benar kami tidak menyadarinya. Info Fashion Bu Arif : http://www.naylabusana.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Artikel Blog