Blog Of Visitor

Kamis, 22 Januari 2009

KAPU-KAPU TANAMAN OBAT TAPI MUSUH PETANI

By Devita Sri Raihana
Dua sisi yang berbeda dari tanaman Kapu-Kapu adalah di satu sisi bisa menjadi musuh petani dan di sisi yang lain bisa sangat menguntungkan. Kapu-kapu memiliki nama latin : Pistia stratiotes L Bila Kapu-Kapu ini hidup di anatara tanaman padi di sawah maka ia adalah musuh para petani, karena kapu-kapu ini akan membuat tanaman padi disawah menjadi kurus dan pertumbuhan padi akan terganggu. Untuk hal demikian biasanya para petani segera menyemprotnya dengan Herbisida sehingga kapu-kapu ini akan layu dan kemudian mati. Namun dibalik sisi yang merugikan tersebut Kapu-kapu juga bisa sangat menguntungkan karena bisa dijual untuk tanaman hias kolam. Jika Kapu-kapu di taruh pada kolam hias maka dia dapat mengapung di atas air dan bisa menjadi tempat bertelor ikan, sedangkan akarnya menjulur ke dalam kolam air, namun jika di dalam kolam terdapat katagori ikan Herbivora bisa dipastikan akar-akar yang menjulur dari kapu-kapu ini yang segera habis disantap oleh ikan-ikan tersebut. Namun di Sawah akar Kapu-kapu ini sampai masuk ke dalam lumpur tanah sawah, dan hal inilah yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan padi akibat sari-sari makanan berupa pupuk ikut dinikmani oleh kapu-kapu ini.
Khasiat Kapu-kapu Dalam dunia pengobatan
Daun Kapu-kapu atau Pistia stratiotes berkhasiat sebagal obat batuk, demam dan untuk memperlancar air seni, Untuk obat demam dipakai ± 15 daun Kapu-kapu (Pistia stratiotes), daunnya kemudian dicuci, dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih selama 15 menit, kemudian dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sehari pagi dan sore. Kandungan kimia Kapu-kapu (Herba Pistia stratiotes ) mengandung flavonoida dan polifenol mirip kandungan kimia pada daun bluntas, daun sirih, kembang sepatu dan banyak lagi yang lainnya.
Musuh Alami
Namun disawah kapu-kapu ini juga memiliki musuh alami yaitu siput atau keong sawah jenis tertentu kalau di bali sering disebut Kakul (alias keong sawah) yang senang memakan daun kapu-kapu ini, sehingga dalam beberapa minggu tanaman kapu-kapu ini menjadi rusak akibat dimakan oleh keong sawah tersebut. Karena penggunaan petisida yang berlebihan tentunya secara tidak langsung populasi kong sawah akan punah dengan sendirinya sehingga kapu-kapu ini hampir tidak memiliki musuh alami jika hidup disawah kecuali disemprot dengan herbisida.
Kapu-kapu memiliki Nilai Ekonomis Tinggi
Kapu-kapu meskipun termasuk katagori gulma namun jika berada di tangan yang tepat Tanaman gulma ini sudah menjelma bagai malaikat menjadi tanaman hias yang sangat mahal harganya. Contohnya jika kita membeli Kapu-kapu di sebuah toko kembang di Jakarta, tanaman hias ini dua atau tiga kuntum bisa seharga Rp. 15.000, Jika teman-teman ingin mendapatkan secara gratis tanaman kapu-kapu ini silahkan mengambilnya disawah sendiri! Alamatnya di Seputaran Sawah Banjar Tibu Beneng, Kecamatan Kuta Utara, Kuta-Bali. Karena saat ini tanaman kapu-kapu ini belum disemprot Herbisida oleh pemilik sawah, namun dua atau tiga hari berikutnya tentunya tanaman ini sudah akan lenyap karena sudah disingkirkan oleh petani pemilik sawah. Jadi saat photo ini diambil pak tani belum menyemprotnya dengan Herbisida, buruan diambil mungpung belum disemprot!

Tidak ada komentar:

Artikel Blog